Mitos Pecah! Cara Cerdas Mengonsumsi Daging Kambing yang Sehat dan Tepat
Published 2 weeks ago
Indonesia tengah mengalami lonjakan ketersediaan daging kambing. Berdasarkan data BPS 2024, populasi kambing nasional mencapai 15,7 juta ekor, didominasi oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Bahkan, proyeksi menunjukkan potensi surplus 39,43 ribu ton pada 2026. Melimpahnya pasokan ini memberi peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan daging kambing sebagai sumber protein berkualitas. Namun, penting untuk memahami kapan waktu terbaik mengonsumsinya agar manfaatnya optimal bagi tubuh.
Dalam memilih sumber protein hewani, tujuan kesehatan dan kebugaran menjadi faktor utama. Bila fokus Anda adalah goal LEAN, daging kambing merupakan pilihan unggulan. Dengan hanya 103 kkal dan 2,31 gram lemak, daging kambing tergolong sangat lean. Konsumsi pada malam hari atau setelah aktivitas fisik (masa pemulihan) membantu memperbaiki jaringan otot tanpa menambah beban lemak. Daging ini juga cocok untuk diet tinggi protein rendah lemak.
Sebaliknya, bagi Anda yang mengejar goal POWER, daging sapi lebih cocok. Kandungan energinya jauh lebih tinggi—332 kkal dengan 30 gram lemak—sehingga memberi suplai energi jangka panjang. Waktu konsumsi terbaik adalah pada siang hari atau sebelum melakukan aktivitas intens yang membutuhkan tenaga besar. Dengan memahami karakteristik kedua jenis daging ini, Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan tubuh secara lebih cerdas.
Tidak sedikit masyarakat yang masih menganggap daging kambing berbahaya bagi kesehatan, terutama terkait kolesterol atau tekanan darah. Faktanya, itu hanyalah mitos. Daging kambing justru tergolong lean karena pakan ternak yang berkualitas. Yang sering menjadi masalah adalah cara pengolahannya. Hidangan seperti gulai, tongseng, atau sate kerap menggunakan garam, santan, dan minyak dalam jumlah berlebih sehingga meningkatkan risiko kesehatan.
Solusinya sederhana: gunakan daging kambing yang berkualitas sehingga tidak membutuhkan bumbu penyembunyi rasa. Untuk masakan bersantan seperti gulai atau tongseng, pastikan penggunaan santan tetap terkontrol dan tidak terlalu pekat. Dengan teknik memasak yang tepat, Anda dapat menikmati daging kambing secara sehat, lezat, dan sesuai dengan target nutrisi harian tanpa rasa khawatir.
Artikel Terbaru
Bioflok Desa Jadi Tulang Punggung Ekonomi Biru: KKP Dorong Kemandirian Pangan & Usaha Rakyat
Published 1 day ago
KDMP: Motor Baru Kemandirian Petani dan Kebangkitan Ekonomi Desa
Published 1 day ago
Promo Spesial Cahaya Agro: Solusi Dapur MBG Lengkap untuk Percepatan Produksi Daerah!
Published 1 week ago
Mempercepat Perubahan Gizi Anak Indonesia Lewat Data & Kolaborasi
Published 1 week ago
TARGET 3 JUTA RUMAH: Tantangan Besar Menanti Akses & Kualitas!
Published 1 week ago
HENTIKAN EKSPOR BIJI MENTAH! Saatnya Naik Kelas dengan Hilirisasi Kopi Indonesia
Published 1 week ago
KAPAN WAKTU TEPAT KONSUMSI DAGING KAMBING?
Published 1 week ago
Menguatkan Identitas Pertanian Desa Tanggulwelahan Menuju Kesejahteraan Berkelanjutan
Published 1 week ago
Mitos Pecah! Cara Cerdas Mengonsumsi Daging Kambing yang Sehat dan Tepat
Published 2 weeks ago